Langsung ke konten utama

WAWANCARA EKSKLUSIF GUBERNUR NTT: PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN BERBASIS HIGH TECHNOLOGI

 


Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H.,M.Si berkenan menerima Tim SMPS Katolik Kotagoa Boawae, Mateus Tule, S.Pd (Kepala Sekolah), Inocentius Keo, S.Pd (Wakil Kepala Sekolah) dan Frederikus Mona Meli, S.Pd (Perwakilan Guru) dalam mengadakan audiens terbatas di ruang kerjanya, Senin, 27 September 2021. Audiens dilakukan dengan model wawancara eksklusif. Berikut kutipan wawancara eksklusif yang dilakukan oleh Tim SMPS Katolik Kotagoa Boawae bersama Gubernur NTT.

Hampir dua tahun terakhir bukan hanya di dunia pendidikan tetapi di seluruh bidang mengalami situasi pandemi Covid-19. Menurut pandangan Bapak sebagai pimpinan wilayah ini, apa tantangan pendidikan selama masa pandemi Covid-19?

Sebelum pandemi, NTT dianggap sebagai provinsi yang bidang pendidikannya dianggap paling lemah. Apalagi kalau kita sedang berhadapan dengan pandemi. Pendidikan itu bisa bertumbuh, baik membangun manusia, kognisinya, afeksi maupun psikomotorik itu datang dari guru bertemu langsung untuk mendidik,mentransfer ilmu, mentransfer karakter sehingga siswa yang kita bangun itu menjadi manusia yang berpengetahuan, berkarakter, sehingga dapat membangun kembali NTT.

Dengan pandemi ini tentu kita akan mengalami banyak kondisi yang menghambat kita tetapi tidak mungkin kita mengeluh saja tetapi harus mencari solusi. Dengan hadirnya Covid-19 membuat kita harus berpikir agar pendidikan itu mulai menuju kepada pendidikan yang high technologi sehingga ketika kita mentransfer ilmu dengan baik dan siswa dapat mengakses materi dari rumah tanpa harus ke sekolah.

Covid-19 membuat kita untuk beradaptasi dengan zamannya. Artinya covid-19 selain memberikan kita pertahanan yang berat tetapi mengharuskan kita untuk beradaptasi terhadap zamannya. Oleh karena itu, saya mengharapakan dorongan dalam dunia pendidikan mulai beradaptasi dengan cara bukan saja bertatap muka langsung tetapi kita juga menyiapkan pelayanan kita agar bisa terjangkau lebih luas sehingga inklusif. Dunia pendidikan itu dapat kita kejar dimana pun berada dengan standar yang sama. Yang kita belajar dari sekarang dengan cara online, kita punya pertahanan pertama adalah online jaringan internet. Yang kedua adalah sarana prasarana yaitu komputer. Kegiatan tatap muka ke depan pasti akan mengalami nilai yang berbeda. Orang akan menerapkan tatap muka secara virtual. Ada tatap muka online dan tatap muka offline. Tatap muka online ruang dan waktunya sama sedangkan tatap muka offline ruang dan waktunya berbeda. Kita akan mengkolaborasinya sehingga sistem pendidikan di sekolah ini akan menjadi bagus.



Menjaga keseimbangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai persiapan menuju intan ke- 75 tahun SMPS Katolik Kotagoa Boawae. Apa pemikiran Bapak?

Pertama, yang pasti guru-guru harus disiapkan agar ke depan mereka high technologi. Yang kedua berkaitan jaringan internet. Yang ketiga, budaya masyarakat untuk kerja sama dengan satuan pendidikan.

Apa pesan Gubernur untuk komponen-komponen sekolah di SMPS Katolik Kotagoa Boawae (Yayasan, Komite, Guru, Orang Tua, dll)?

Pendidikan itu investasi manusia. Kita di NTT punya kelemahan misalanya sekolah negeri menjadi tanggung jawab pemerintah dan sekolah swasta menjadi tanggung jawab yayasan atau gereja. Padahal semuanya harus berkolaborasi. Bukan saja peran pemerintah atau gereja/yayasan tetapi masyarakat luar boleh ikut berperan. Caranya misalnya yayasan menyiapkan informasi yang berkaitan dengan bantuan-bantuan langsung pada sekolah ini. Apa saja yang dibutuhkan. Sekolah-sekolah di NTT harus ada rekening untuk kita semua biasa bergerak agar terdapat partisipasi di sana. Kita jangan melepas dunia pendidikan pada orang perorangan.  Saya harapkan kedepan kontribusi publik kepada setiap individu-individu yang merasa beban itu tanggung jawab publik.



Pernyataan akhir Gubernur

Yang paling rentan dalam dunia pendidikan yaitu PAUD, SD, SMP. Ini membutuhkan kualitas guru-guru yang sangat serius atau sangat berpengelaman karena kita sedang memanages dan membangun karakter baru. Kalau sudah tamat SMA atau kuliah sudah terbentuk sehingga dia tinggal diisi untuk kematangan. Mereka diibaratkan kertas-kertas baru atau manusia-manusia baru yang sedang dipersiapkan sehingga karakternya diisi dengan benar sehingga butuh orang-orang yang memiliki besic dan kualitas yang baik. (Eddi Suarez)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LKTD OSIS SMPSK KOTAGOA BOAWAE

LKTD OSIS SMPSK KOTAGOA BOAWAE “MEMBENTUK CALON PEMIMPIN MASA DEPAN YANG BERKEMAMPUAN INTEGRAL” SMP Swasta Katolik Kotagoa Boawae mengadakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) bagi calon pengurus OSIS yang baru periode 2021/2022. Dalam kepengurusan OSIS periode 2021/2022 ini, pihak sekolah telah mengadakan Pemilhan Umum Ketua OSIS setelah melewati seleksi bakal calon yang diambil dari siswa/siswi kelas 7 dan 8 kemudian menyelenggarakan acara Debat Paslon Ketua OSIS pada tanggal 17 Oktober 2021 lalu. Siswa/siswi yang terpilih adalah mereka yang telah lolos seleksi dan dianggap layak serta mampu untuk mengelola OSIS selama 1 (satu) tahun masa bakti. Sebagai bentuk pembinaan dan pembekalan bagi pengurus OSIS yang terpilih, pihak sekolah     menyelenggarakan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) yang dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 09-11 November 2021 di Aula Serba Guna SMPSK Kotagoa Boawae. Adapun tema yang diambil dalam kegiatan tersebut adalah “Memb